DoranDev – Banyaknya pesaing saat ini, setiap pebisnis harus mampu membuat strategi yang lebih baik dari pesaing agar tetap bisa bertahan. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menganalisis kompetitor guna mengidentifikasi peluang pasar dan perubahan perilaku konsumen. Lantas, bagaimana cara analisis kompetitor yang benar agar bisnis Anda tetap bertahan? Simak selengkapnya di artikel berikut!
Apa Itu Analisis Kompetitor?

Dalam dunia bisnis, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan kompetitor atau pesaing. Secara umum, pesaing adalah suatu bisnis yang menjual produk atau jasa yang menyerupai bisnis Anda. Agar bisa lebih unggul dari kompetitor, Anda juga harus menggunakan cara yang profesional tanpa harus menjatuhkan bisnis orang lain. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menganalisis kompetitor.
Analisis kompetitor adalah strategi bisnis yang biasa dilakukan oleh perusahaan dalam mengidentifikasi internal dan eksternal bisnis melalui beberapa indikator seperti kelebihan dan kelemahan kompetitor. Adapun tujuan dari analisis kompetitor adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi pesaing terkuat dalam industri yang sama.
- Memahami strategi yang digunakan oleh kompetitor.
- Memprediksi tindakan yang dapat merugikan bisnis Anda yang mungkin diambil oleh kompetitor.
- Mengetahui respon pesaing terhadap tindakan yang Anda lakukan dalam melakukan strategi bisnis.
- Mempengaruhi keputusan dan tindakan yang akan diambil oleh pesaing bisnis Anda.
Baca juga: 7 Tren Perilaku Konsumen 2024, Strategi untuk Sukses!
Manfaat Analisis Kompetitor

Selain beberapa tujuan analisis kompetitor yang telah dijelaskan sebelumnya, analisis kompetitor juga memberikan beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh ketika melakukan analisis kompetitor. Berikut diantaranya:
- Memahami Kekuatan dan Kelemahan Bisnis: Anda dapat menempatkan posisi brand di pasaran dengan merancang strategi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan agar lebih unggul dari pesaing.
- Memahami Pangsa Pasar dan Mengetahui Celah: Mengetahui penawaran produk dan target pasar pesaing, Anda dapat memanfaatkan kelemahan kompetitor untuk memperluas produk dan memenuhi kebutuhan konsumen.
- Update Tren Industri Tanpa FOMO: Data dari analisis kompetitor memberikan pandangan luas tentang strategi pemasaran dan arah tren industri yang dapat menguntungkan bisnis dalam jangka panjang.
- Menetapkan Benchmarking: Mempelajari kompetitor yang lebih besar dapat memberikan contoh sukses dan referensi untuk menggambarkan bisnis Anda di masa mendatang.
Baca juga: 6 Cara Promosi Produk yang Efektif, Bisa Laris Manis!
Cara Analisis Kompetitor

Setelah memahami pengertian dan manfaat analisis kompetitor, selanjutnya Anda dapat melakukan analisis kompetitor yang terdiri atas beberapa langkah. Mulai dari menentukan tujuan analisis hingga menggunakan indikator tertentu, berikut penjelasan selengkapnya.
1. Menentukan Tujuan Analisis
Cara melakukan analisis kompetitor yang pertama adalah dengan menentukan tujuan analisis. Tujuannya adalah agar proses analisis memiliki arah yang jelas dengan satu fokus yang dituju. Sebagai contoh, Anda bisa menentukan tujuan analisis berupa mencari tahu inovasi pesaing atau strategi pemasaran pesaing.
2. Identifikasi Marketing Mix Kompetitor

Setelah menentukan tujuan analisis, selanjutnya Anda bisa berfokus pada marketing mix kompetitor yang terdiri dari product, price, promotion, dan, place. Ke-empat indikator tersebut bisa menjadi langkah awal bagi Anda untuk memahami informasi kompetitor. Adapun agar memudahkan Anda dalam mengidentifikasi marketing mix, gunakan beberapa pertanyaan berikut:
Product
- Produk apa yang dijual kompetitor?
- Apa keunggulan atau fitur yang ditawarkan produk kompetitor?
- Bagaimana kemasan produk yang menyebabkan konsumen tertarik untuk membelinya?
Price
- Harga ditetapkan berdasarkan pembelian atau langganan?
- Apakah produk yang ditawarkan memiliki diskon khusus?
- Bagaimana perbandingan harga dengan kualitas produk?
Promotion
- Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh kompetitor?
- Apa value proposition dan unique selling point milik kompetitor?
- Bagaimana brand story kompetitor dalam mengkomunikasikan produknya kepada konsumen?
Place
- Apakah barang yang dijual itu online atau offline?
- Apakah kompetitor menjual produknya secara langsung atau bekerja sama dengan reseller?
Baca juga: Cara Menentukan Target Pasar Agar Bisnis Anda Semakin Sukses
3. Riset Media Sosial Kompetitor
Selain melakukan riset pasar pada kompetitor, Anda juga bisa memantau media sosial kompetitor untuk mengetahui perkembangan digital yang dilakukan. Anda bisa melakukan riset media sosial dengan memperhatikan konten yang di buat, aktivitas hingga popularitas kompetitor di mata publik.
4. Mengelompokkan Jenis Kompetitor
Selanjutnya adalah mengelompokkan jenis kompetitor untuk mengetahui prioritas Anda dalam melakukan analisis kompetitor. Umumnya, jenis kompetitor terdiri dari beberapa jenis yang diantaranya adalah:
- Kompetitor Langsung: Kompetitor yang menjual produk dan layanan serupa.
- Kompetitor Tidak langsung: Kompetitor yang menjual produk dan layanannya berbeda tapi memiliki target market yang sama.
- Kompetitor Bayangan: Kompetitor yang menjual produk dan layanan berbeda tapi bisa saling menggantikan.
5. Gunakan Framework Analisis Kompetitor

Menggunakan framework analisis kompetitor juga menjadi hal penting yang perlu Anda lakukan dalam analisis kompetitor untuk membandingkan posisi Anda dengan pesaing. Adapun framework yang kerap digunakan adalah analisis SWOT yang terbagi atas Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman). Selain itu, Anda juga dapat menggunakan framework lain seperti:
- Porter’s Five Forces
- Strategic Group Analysis
- Growth Share Matrix
- Perceptual Mapping
- Business Model Canvas
- Customer Journey Map
6. Rencanakan Strategi
Setelah mendapatkan berbagai informasi dari kompetitor, tentunya Anda harus mengumpulkan semua data untuk merencanakan strategi yang akan Anda lakukan. Agar memudahkan Anda dalam menentukan strategi, buat tabel yang terdiri atas beberapa indikator seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mulai dari marketing mix hingga analisis SWOT kompetitor.
Baca juga: Mengenal Analisis SWOT Usaha dan Cara Melakukannya
Contoh Analisis Kompetitor
Agar lebih jelas untuk memahami analisis kompetitor, berikut ini adalah contoh yang dapat Anda jadikan gambaran saat melakukan analisis.
Indikator | Bisnis A | Bisnis B |
Lokasi | Kota Bogor | Kota Bogor |
Target Pasar | Wanita Usia 17–30 tahun | Wanita Usia 30–50 tahun |
Produk | Fashion Wanita | Fashion Wanita |
Kisaran Harga | Rp100 ribu – Rp350 ribu | Rp200 ribu – Rp700 ribu |
Media Sosial | Tiktok, Instagram | Facebook, Instagram, WhatsApp, Website |
Strategi Promosi | Promosi melalui bazar dan live media sosial. Menggunakan Brand Ambassador dan influencer yang sedang naik daun. | Promosi melalui bazar, pameran, dan giveaway produk melalui media sosial. |
Respon Konsumen | Konsumen tertarik membeli karena digunakan oleh influencer. | Konsumen tertarik membeli karena bisa melihat langsung kualitas produk di pameran. |
Baca juga: 7 Plugin WordPress untuk Toko Online, Bisnis Pasti Meningkat!
Penutup
Demikian pembahasan mengenai cara analisis kompetitor yang dapat Anda lakukan agar dapat menemukan celah yang bisa dimanfaatkan untuk unggul di pasar. Selain itu, Jika Anda ingin memperkuat strategi pemasaran dan mempermudah pengenalan produk ke konsumen. Gunakan aplikasi bisnis online seperti Jebusiness yang dapat membantu Anda untuk membuat katalog produk. Dengan begitu, Anda dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan melalui platform digital yang mudah digunakan.