7 Cara Menangani PHK dengan Bijak, Sukses Lewati Masa Sulit!

cara menangani PHK

DoranDev – Pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat berdampak besar untuk keberlanjutan karyawan dan budaya di tempat kerja. Penting bagi perusahaan mempelajari cara menangani PHK secara profesional. Tujuannya untuk meminimalisir dampak negatif pada karyawan yang di-PHK maupun yang tetap bekerja dalam perusahaan.

Kalau perusahaan tempat Anda bekerja akan mengambil keputusan untuk memberhentikan karyawan, maka bekerjasamalah dengan Tim Human Resources (HR). Mereka dapat membantu membuat keputusan sulit ini dengan bijak. Selain itu, Tim HR bisa membantu karyawan saat bergulat dengan dampak dari PHK.

Cara Menangani PHK

Apakah Anda menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab untuk menangani tugas yang berkaitan dengan pengelolaan PHK? Jika iya, beberapa cara menangani PHK berikut dapat Anda terapkan di lingkungan kerja. Mari simak artikel ini sampai selesai!

1. Rencanakan dengan Hati-hati

ilustrasi rapat untuk perencaan PHK
sc: pexels.com/fauxels

Pemutusan hubungan kerja perlu direncanakan secara matang agar dampak negatif bagi semua pihak dapat diminimalkan. Penting untuk mengidentifikasi posisi mana saja yang memang harus dihilangkan, dengan tetap mempertimbangkan strategi jangka panjang dan efisiensi perusahaan.

Selain itu, para pemimpin sebaiknya berkonsultasi dengan penasihat hukum untuk memahami risiko dan implikasi hukum yang mungkin timbul. Jangan lupa untuk mengevaluasi passion, keterampilan, dan pengalaman yang akan dibutuhkan di masa depan, serta memastikan karyawan yang bertahan siap berperan dalam rencana visi dan misi perusahaan.

2. Pertimbangkan Alternatif

ilustrasi pengaturan jadwal
sc: freepik.com/rawpixel-com

Ketika perusahaan menghadapi penurunan penjualan atau perubahan strategi, PHK massal mungkin tampak seperti solusi cepat, tetapi sebenarnya bukan satu-satunya pilihan untuk menjaga keberlangsungan operasional. Penting untuk mempertimbangkan alternatif lain yang memungkinkan perusahaan tetap mempertahankan tenaga kerja sekaligus menekan biaya.

Beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan antara lain pemotongan gaji secara wajar, dengan komunikasi yang jelas kepada karyawan bahwa langkah ini diambil demi menghindari PHK. Selain itu, pengurangan jam kerja juga bisa menjadi pilihan, di mana karyawan tetap mempertahankan tingkat upah per jam, sementara perusahaan dapat menghemat biaya tanpa mengorbankan kinerja dan kepuasan pelanggan. Tim HR perlu mengevaluasi tim mana yang bisa menerapkan langkah ini secara efektif.

Baca juga: 10 Skill Human Resources yang Wajib Anda Miliki sebagai HR

3. Pendekatan dengan Empati

bersikap empatik
sc: freepik.com/pressfoto

Dalam menghadapi situasi sulit seperti PHK, penting bagi perusahaan, terutama tim HR, untuk bersikap empati. Karyawan bukan hanya sekadar angka, melainkan individu yang memiliki kehidupan, keluarga, dan tanggung jawab finansial. Memahami dampak pribadi dan emosional dari PHK akan membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih bijak dan manusiawi.

Langkah awalnya adalah mempertimbangkan bagaimana PHK memengaruhi setiap individu. Beberapa mungkin menjadi tulang punggung keluarga, sementara yang lain menghadapi masalah pribadi. Mendengarkan kekhawatiran, ketakutan, dan rasa frustrasi karyawan secara terbuka juga penting.

Dengan memberi ruang untuk mereka mengekspresikan emosi, perusahaan tidak hanya membantu meringankan beban mereka, tetapi juga memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk memberikan dukungan yang tepat.

4. Bersikap Transparan

ilustrasi bersikap transparan
sc: pexels.com/artempodrez

Transparansi memainkan peran penting dalam memastikan proses PHK berjalan secara manusiawi dan adil. Karyawan berhak mengetahui alasan di balik pemutusan hubungan kerja yang mereka alami, agar tidak muncul kebingungan atau ketidakpastian. Jika proses ini dijalankan secara tertutup, hal itu dapat menimbulkan ketidakpercayaan serta merusak budaya kerja yang sudah dibangun.

Bersikap terbuka mengenai alasan PHK, baik terkait kebutuhan bisnis, kinerja, atau senioritas, membantu menciptakan rasa keadilan dan mencegah munculnya rasa dendam atau ketidakadilan. Selain itu, penting untuk tetap menjaga transparansi dengan karyawan yang bertahan. Menyampaikan rencana dan arah perusahaan ke depan dapat membantu karyawan dalam mengurangi kecemasan, menjaga moral tim, dan membangun kembali rasa percaya yang mungkin sempat terguncang.

Baca juga: Budaya Perusahaan dan Pengaruhnya di Dunia Kerja

5. Perlakukan Karyawan dengan Hormat

ilustrasi memperlakukan perkeja dengan hormat
sc: freepik.com/our-team

Perlakukan karyawan yang terdampak PHK dengan penuh hormat dan bermartabat. Memberikan informasi yang jelas terkait pesangon, tunjangan, dan bentuk dukungan lainnya akan sangat membantu karyawan tersebut dalam menghadapi masa transisi mereka.

Selain itu, penting untuk memahami dampak emosional dan pribadi yang mereka rasakan, serta menunjukkan empati sepanjang proses berlangsung. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan suasana yang lebih manusiawi, tetapi juga membantu menjaga citra positif perusahaan dan mencegah timbulnya ketidakpuasan di antara karyawan yang tetap bekerja.

6. Menawarkan Dukungan

ilustrasi menawarkan dukungan
sc: pexels.com/shkrabaanthony

Cara penting dalam menangani PHK adalah dengan memberikan dukungan nyata kepada karyawan yang terdampak. Peran HR tidak berhenti pada penyampaian keputusan, tetapi juga mencakup membantu mereka melalui masa transisi agar lebih lancar dan tidak kehilangan arah.

Salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan adalah layanan penempatan kerja, seperti bantuan mencari lowongan, pembuatan resume, hingga bimbingan karier agar mereka lebih cepat mendapat pekerjaan baru. Selain itu, pastikan semua informasi penting seperti pesangon, tunjangan kesehatan, atau program pensiun disampaikan dengan jelas dan tepat waktu agar karyawan bisa mempersiapkan masa depan mereka dengan lebih tenang dan minim stres.

7. Dukung Karyawan yang Tersisa

ilustrasi mendukung karyawan yang tedampak PHK
sc: pexels.com/edmond-dantes

Pemutusan hubungan kerja sering kali meninggalkan dampak psikologis pada karyawan yang tetap bertahan di perusahaan. Mereka bisa merasa sedih, kecewa, bahkan khawatir akan mengalami PHK berikutnya. Untuk mencegah penurunan moral dan produktivitas, penting bagi perusahaan untuk memberikan dukungan kepada karyawan yang tersisa.

Komunikasi yang transparan setelah PHK memegang peran penting. Jelaskan dengan jelas alasan PHK dan rencana perusahaan ke depan. Karyawan perlu diyakinkan bahwa keputusan ini murni langkah bisnis yang diperlukan, bukan tanda ketidakstabilan perusahaan di masa mendatang.

Baca juga: HR Analytics: Rahasia Perusahaan Sukses Mengelola SDM dengan Data!

Penutup

Pemutusan hubungan kerja kerap kali menjadi pengalaman tidak menyenangkan bagi karyawan yang terdampak maupun perusahaan. Namun, Anda dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh PHK dengan menerapkan beberapa cara menangani PHK tersebut. Kendati tidak mudah, tapi bisa menjadi referensi sebelum mengambil keputusan.

Setelah melewati fase PHK, karyawan yang tersisa tetap harus melakukan tugasnya untuk masa depan tempat bekerja lebih baik. Anda dapat mengandalkan aplikasi Jeclock untuk mengelola kehadiran karyawan dengan mudah. Lebih praktis lagi, Anda dapat melakukan manajemen kehadiran karyawan di mana saja dan kapan saja.