DoranDev – Startup merupakan salah satu badan usaha yang tengah populer dan berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Setiap tahunnya, jumlah startup di Tanah Air selalu meningkat. Saking populernya, banyak orang terdorong untuk berlomba-lomba membangun startup. Lalu, sebenarnya apa itu startup dan apa saja contohnya? Simak pembahasan berikut untuk penjelasan lebih detail!
Apa Itu Startup?
Startup adalah perusahaan rintisan yang masih berkembang dari segi produk, pelayanan, pasar, model bisnis, dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, pengertian startup mengalami pergeseranKini, startup dianggap sebagai perusahaan rintisan yang menawarkan inovasi teknologi dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Fenomena ini membuat banyak orang mengenal internet sebagai media untuk memulai dan mengembangkan perusahaan rintisan.
Ciri-Ciri Perusahaan Startup
Sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai start-up jika memiliki tiga faktor penting, di antaranya pendiri atau founder, investor atau pemilik dana, dan produk atau layanannya. Produk yang ditawarkan pun harus menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh target pasar. Ketiga pilar ini saling berkaitan erat untuk membangun startup yang sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Berikut ciri-cirinya:
- Budaya perusahaan yang unik dan fleksibel.
- Jumlah karyawannya relatif sedikit.
- Usia perusahaan masih muda, kemungkinan besar di bawah 4 tahun.
- Beroperasi melalui platform digital.
- Mengutamakan inovasi dan disruption.
- Test market perusahaan cenderung kecil.
- Mengandalkan dana dari para investor.
Baca Juga: Mengenal Jebusiness: Aplikasi Bisnis Online Terbaik untuk Scale Up Bisnis Anda!
Jenis-Jenis Perusahaan Startup
Setelah Anda memahami apa itu startup, saatnya mengetahui jenis-jenisnya. Perusahaan startup terdiri dari beberapa kategori berdasarkan model bisnis dan target pasarnya. Jika Anda ingin terjun di dunia startup, maka perlu memilih jenis startup yang tepat berdasarkan minat, pengalaman, keahlian, dan peluang yang ada. Namun, penting untuk diketahui bahwa kunci utama dunia startup adalah inovasi dan ketekunan. Berikut jenis-jenis perusahaan startup.
- Scalable Startup: Masuk ke dalam kategori hectocorn dan memiliki potensi untuk tumbuh besar serta menjangkau pasar global.
- Small Business Startup: Perusahaan yang didanai sendiri dan termasuk ke dalam kategori unicorn dengan target pasar yang spesifik dan fokus pada layanan atau produk berkualitas.
- Lifestyle Startup: Didirikan oleh orang-orang yang memiliki passion. Perusahaan ini masuk ke dalam kategori unicorn dan fokus menyediakan solusi di permasalahan hidup sehari-hari.
- Buyable Startup: Perusahaan yang masuk ke dalam kategori decacorn dan umumnya berbasis teknologi. Startup ini memiliki potensi untuk berkembang pesat.
- Corporate Startup: Perusahaan yang masuk ke dalam kategori unicorn dan bertujuan untuk mengembangkan produk/layanan untuk membantu agar perusahaan tetap kompetitif.
- Social Startup: Perusahaan yang masuk ke dalam kategori unicorn dan membantu memecahkan masalah sosial.
Baca Juga: 5 Media Sosial untuk Bisnis Online, Biar Makin Laris!
Contoh Perusahaan Startup
Indonesia memiliki banyak startup yang berkembang pesat dan menunjukkan potensi besar di berbagai sektor. Setelah menyimak apa itu startup, Anda juga perlu mengetahui beberapa contoh perusahaan startup.
Tanpa disadari, kemunculan perusahaan startup ini mengubah cara kita dalam bekerja, berbelanja, atau bepergian. Perusahaan startup banyak memberikan dampak positif pada perkembangan ekonomi negara. Berikut beberapa contohnya:
1. Gojek
Perusahaan Gojek merupakan salah satu startup yang bergerak pada bidang transportasi dan populer bagi kalangan masyarakat Indonesia sejak didirikan di tahun 2010. Gojek berhasil menyandang status unicorn di tahun 2016. Perusahaan ini juga mendapat kucuran dana sebesar Rp7,2 triliun dari sejumlah investor. Pada 2019, Gojek kemudian naik ke tingkat Decacorn dan ini menjadikannya sebagai startup level tertinggi di Indonesia.
2. Tokopedia
Selain Gojek, Tokopedia juga berhasil menyandang status unicorn sejak tahun 2017. Status unicorn didapat setelah mendapatkan kucuran dana sebesar 1,1 miliar USD dari Alibaba Group. Perusahaan e-commerce ini berdiri sejak tahun 2009. Tidak hanya sukses dan populer di Indonesia, Tokopedia juga sukses di kawasan Asia Tenggara. Sebagai perusahaan e-commerce, masyarakat Indonesia jauh lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Traveloka
Selain Gojek dan Tokopedia, Traveloka juga mencapai tingkatan unicorn dan memiliki nilai valuasi 3 Miliar USD atau setara dengan Rp42,6 triliun. Keberhasilan tersebut juga mendapat pengaruh dari aliran dana sebesar 350 juta USD dari perusahaan di bidang sama, yakni Expedia, di tahun 2017 lalu. Traveloka berhasil menjadi perusahaan startup travel Asia Tenggara pertama yang memiliki status unicorn.
Baca Juga: 8 Contoh Website Bisnis yang Mencuri Perhatian Pelanggan
Penutup
Itulah penjelasan tentang apa itu startup, ciri-ciri, dan contohnya. Apakah Anda tertarik untuk mendirikan startup atau bekerja di perusahaan startup? Jika tertarik, kamu bisa mempelajari hal dasar yang menjadi pedoman seperti cara mengelola bisnis, salah satunya dengan aplikasi bisnis online. DoranDev menjadi solusi bagi Anda yang membutuhkan bantuan profesional untuk mengelola bisnis dengan lebih mudah. Kunjungi website DoranDev sekarang!