Apa Itu Generasi Sandwich? Simak Penjelasan Lengkapnya!

DoranDevPertanyaan seputar apa itu generasi sandwich terus mengemuka dalam beberapa waktu belakangan. Hampir sebagian besar dari kita sudah mendengar istilah ini, terutama di media sosial maupun lainnya. Lantas, apa yang dimaksud generasi sandwich dan apa saja penyebab serta dampaknya? Simak ulasannya kali ini sampai tuntas.

Mengenal Generasi Sandwich?

Pada awalnya, istilah generasi sandwich muncul di Amerika Serikat di tahun 1980-an. Pelopornya adalah Dorothy A. Miller, profesor Universitas Kentucky. Istilah ini mengacu pada roti lapis yang terdiri dari beberapa bagian. Ini adalah sebuah analogi seorang anak yang menanggung kehidupan orang tua di satu sisi, sementara di sisi lain adalah untuk keluarga kecil yakni anak dan istri.

Generasi ini masih dibedakan lagi dalam dua jenis. Pertama adalah The Club Sandwich Generation, adalah generasi dengan renang usia 30-60 tahun dan harus menanggung beban orang tua, cucu, hingga kakek dan nenek. Lalu, yang kedua adalah The Open Faced Sandwich Generation. Di sini, seseorang masihi terlibat dalam pengasuhan orang tua baik secara keseluruhan maupun sebagian.

Baca juga: 7 Ide Bisnis Rumahan Modal Kecil Untung Besar

Apa Penyebabnya?

Kemunculan generasi sandwich bukan tanpa sebab, keberadaan generasi ini dikarenakan berbagai macam faktor. Beberapa penyebab generasi sandwich ini antara lain yakni:

  1. Adanya kondisi kemampuan finansial menjadi faktor utama penyebab muncul generasi sandwich. Terutama dari keluarga yang pas-pasan dan tidak mempersiapkan kebutuhan anak dengan baik. Sehingga, di masa lansia, kebanyakan orang tua menggantungkan hidup mereka kepada anak.
  2. Penyebab lainnya juga dikarenakan adanya mata rantai generasi sebelumnya. Sebagai contoh, orang tua harus menghidupi kebutuhan anaknya yang cukup banyak. Pengeluaran pun semakin meningkat, sementara pendapatan terbatas. Sehingga sulit untuk menabung dan bergantung pada generasi berikutnya.
  3. Pola perilaku keluarga yang konsumtif juga menyumbang penyebab munculnya generasi sandwich. Dengan kata lain, biasanya pengeluaran tidak terkontrol karena membeli berdasarkan keinginan dan bukan sesuai kebutuhuan.

Sebenarnya, selain penyebab di atas faktor budaya pun menjadi alasan kenapa generasi ini seolah tidak bisa terputus. Misalnya saja adanya pola pikir yang menganggap anak adalah sebuah aset investasi di masa depan. Dengan begitu, orang tua akan mudah menggantungkan hidup kepada anak. Sementara, kemampuan anak belum begitu mapan atau memiliki kondisi finansial yang cukup.

Baca juga: Wajib Tahu, Begini Cara Memulai Bisnis dari Nol!

Bagaimana Dampaknya bagi Kehidupan?

Tentu, kehidupan generasi ini rentan terhadap dampak-dampak yang bisa saja mempengaruhi dari segi fisik hingga mental. Sebab, mereka dituntut untuk selalu prima dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Berikut beberapa dampak generasi sandwich yang sering dirasakan dan jika ada gejala seperti ini, maka penting bagi Anda yang masuk dalam generasi tersebut untuk mengatasinya. Di antaranya adalah:

  1. Beban fisik karena memiliki aktivitas yang padat sepanjang hari. Tidak hanya bekerja untuk keluarga kecil, generasi ini juga harus banting tulang untuk orang tua. Termasuk mengawasi perawatan orang tua, mengatur jadwal medis, hingga tugas-tugas rumah yang bisa saja tidak sedikit.
  2. Selain beban fisik, beban mental dan emosional kerap menghantui generasi ini. Beberapa di antaranya kerap kali mengalami rasa cemas yang berlebihan, tingkat stres yang tinggi, maupun perasaan bersalah. Sebab, bagaimana mereka harus membagi perasaan untuk anak dan istri sekaligus orang tua yang juga memerlukan perhatian mereka. Ketidakpastian tentang kesejahteraan dan kesehatan adalah dua hal utama yang kerap membuat mereka menjadi stres.
  3. Selanjutnya adalah mengenai tantangan finansial. Merawat dua generasi yang berbeda tentu memerlukan biaya tidak sedikit. Terutama mengenai kesehatan, obat-obatan, jangka panjang, hingga kehidupan sehari-hari. Sesekali, selain mencari penghasilan tambahan, generasi sandwich harus mengurangi jam kerja mereka untuk fokus merawat keluarga. Di sisi lain, ini dapat mengganggu pendapatan.
  4. Pada kondisi tertentu, hal tersebut akan berdampak pada perkembangan karir generasi sandwich. Beberapa dari mereka merasa kesulitan untuk membagi waktu antara fokus dengan pekerjaan atau merawat keluarga. Dengan begitu, secara tidak langsung akan menghambat peluang karir lebih tinggi.
  5. Kurangnya waktu untuk lingkungan sekitar dan komunitas. Sebab, mereka menghabiskan waktu untuk keluarga. Ini akan mengurangi waktu untuk diri mereka sendiri dan lingkungan seperti aktivitas kegiatan sosial di sekitar.

Baca juga: 6 Tips Mengelola THR Agar Tidak Boncos Saat Lebaran

Penutup

Kini, Anda sudah tahu apa itu generasi sandwich. Apakah Anda termasuk salah satunya? Jika iya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar dapat mengelola keuangan dengan tepat. Mulai dari mempersiapkan dana pensiun, anggaran dana kesehatan, hingga mengurangi gaya hidup yang konsumtif.

Tidak ada salahnya juga untuk mencari penghasilan sampingan sebagai pemasukan tambahan. Kemudian, Anda juga bisa menggunakan aplikasi keuangan agar dapat menghitung pengeluaran secara terperinci dan tidak membuat kebocoran dana keuangan untuk kehidupan sehari-hari.

Semoga bermanfaat!