DoranDev – Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, memilih model untuk bisnis yang tepat merupakan langkah krusial untuk mencapai kesuksesan. Ada berbagai model yang populer dan terbukti menguntungkan. Untuk mengetahui berbagai model yang dapa Anda gunakan. Simak selengkapnya di arikel berikut!
Apa Itu Model Bisnis?
Model bisnis adalah langkah untuk merencanakan bisnis Anda secara terarah. Dengan adanya komponen ini, bisnis akan lebih terstruktur dan memudahkan dalam melakukan riset serta melihat peluang yang ada. Selain itu, model bisnis juga berbeda dari rencana bisnis karena tujuannya yang dapat memaksimalkan profit bisnis. Sederhananya, model untuk bisnis dapat digambarkan dalam lima bagian:
- Harga Produk: Nilai yang ditetapkan untuk barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
- Strategi Pemasaran: Rencana untuk mempromosikan dan menjual produk kepada target audiens.
- Proses Distribusi: Langkah-langkah untuk mengantarkan produk dari produsen ke konsumen akhir.
- Jenis Produk: Kategori atau karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan oleh bisnis.
- Tenaga Kerja: Sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan operasi bisnis.
Baca juga: Cara Optimasi Google My Business yang Lengkap dan Mudah!
Manfaat Model Bisnis
Memutuskan untuk mencoba berbagai model bisnis adalah pilihan yang tepat karena bisa mendatangkan profit. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan ketika mencobanya:
- Menghadapi Persaingan: Dapat membuat Anda lebih unggul dari kompetitor seperti menerapkan metode pembayaran digital yang belum diterapkan oleh pesaing.
- Menarik Investor: Menjadi cara terbaik untuk menarik investor tanpa memandang jenis usaha.
- Manajemen Keuangan Lebih Teratur: Membantu Anda dalam mengatur anggaran dengan baik, termasuk jumlah tenaga kerja dan produksi.
Baca juga: 8 Jenis Diskon untuk Dongkrak Penjualan, Siap Sukses!
Jenis Model Bisnis
Setelah memahami pengertian dan manfaat jenis model bisnis, berikut ini adalah beberapa model yang cukup populer dan sering kali digunakan untuk meningkatkan profit. Apa saja itu? Simak selengkapnya berikut ini!
1. Dropship
Jenis model bisnis yang pertama adalah Dropship. Model bisnis yang tidak perlu menyimpan produk dalam stock persediaan karena Anda sebagai pengecer hanya bertugas untuk memasarkan produk.
Adapun sistem pembelian model bisnis ini adalah Anda akan memesan produk kepada pemasok ketika ada pesanan masuk melalui produk yang anda jual. Dengan begitu, dropship adalah pilihan yang tepat jika Anda baru saja memulai bisnis dan takut rugi.
2. Waralaba
Selanjutnya adalah waralaba atau franchise, konsep bisnis ini adalah membeli blueprint perusahaan yang nantinya akan Anda jalankan secara mandiri. Biasanya, perusahaan akan membantu Anda dalam pemasaran, operasi bisnis, hingga pembiayaan awal untuk memastikan bisnis berjalan sesuai target.
Namun, untuk modal yang dibutuhkan dalam bisnis ini relatif mahal karena mencakup biaya operasional bisnis. Adapun contoh model bisnis ini adalah Starbucks, Alfamart, McDonald’s atau bahkan outlet minuman yang sering Anda lihat di pinggir jalan.
3. Marketplace
Berkembangnya teknologi, kini marketplace menjadi salah satu jenis model bisnis yang cukup populer karena menjadi penghubung antara penjual dan pembeli. Target pasar pada bisnis ini juga bervariasi mulai dari Business to Consumer (B2C), Business to Business (B2B), hingga Consumer to Consumer (C2C).
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan strategi yang disediakan marketplace seperti voucher belanja, program keanggotaan premium, fitur iklan, komisi pada setiap transaksi, dan banyak lagi.
Baca juga: 10 Contoh Landing Page Penjualan Berbagai Industri untuk Bisnis
4. Freemium
Ada juga Freemium yang menawarkan produk secara gratis dengan batasan pada fitur tertentu. Jika Anda ingin mengakses fitur-fitur tambahan tersebut, Anda perlu membayar biaya berlangganan.
Sebagai contoh dari jenis model bisnis Freemium adalah Spotify, di mana Anda bisa mendengarkan lagu secara gratis dengan selingan iklan. Sedangkan untuk bisa menikmati layanan bebas iklan, Anda harus membayar biaya langganan yang harganya bisa bervariasi.
5. Manufaktur
Model bisnis manufaktur adalah salah satu model bisnis tradisional yang masih diminati hingga saat ini, di mana Anda mengubah bahan mentah menjadi produk jadi atau produk setengah jadi untuk diolah lebih lanjut.
Namun, tantangan yang Anda hadapi ketika mencoba bisnis manufaktur adalah kebutuhan modal yang besar dan selalu memastikan ketersediaan bahan baku untuk menjaga kelancaran produksi serta pasokan produk di pasar.
6. Subscribe
Selanjutnya adalah model bisnis langganan yang dapat Anda terapkan baik dalam bisnis tradisional maupun online. Dalam model ini, konsumen akan membayar biaya berlangganan untuk mendapatkan akses atau layanan tertentu.
Untuk menarik pelanggan, Anda bisa menawarkan berbagai paket berlangganan yang menarik, seperti penawaran gratis untuk periode awal atau diskon harga untuk langganan tahunan. Contohnya, Netflix memberikan akses gratis selama satu bulan pertama sebelum mengenakan biaya langganan bulanan pada bulan berikutnya.
7. One for One
Jenis model bisnis yang terakhir adalah “One for One” di mana setiap produk atau layanan yang terjual akan disertai dengan donasi satu barang atau layanan kepada mereka yang membutuhkan.
Dengan menggunakan model ini, Anda tidak hanya menjual produk atau layanan, tetapi juga menginspirasi kesadaran sosial pada para pembeli. Sehingga Anda dapat membangun hubungan yang lebih dalam dengan komunitas melalui kontribusi positif yang Anda berikan.
Baca juga: Cara Analisis Kompetitor Agar Lebih Unggul, Pebisnis Wajib Tahu
Penutup
Setidaknya itu tadi adalah pembahasan mengenai jenis model bisnis yang dapat Anda coba untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk mempermudah pengelolaan bisnis Anda, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi bisnis online dari DoranDev. Aplikasi ini dirancang untuk membantu Anda mengelola berbagai aspek bisnis dengan lebih efisien dan efektif. Dengan begitu, bisnis yang Anda jalankan akan terus meningkat. Selamat mencoba!
