Cara Menghitung Biaya Produksi Per Unit dan Contohnya

Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit

DoranDev Sebagai pemilik bisnis, Apakah Anda sudah memahami cara menghitung biaya produksi per unit? Biaya produksi adalah salah satu aspek bisnis yang penting untuk dilakukan agar tidak mengalami kerugian. Dalam prosesnya, biasanya Anda akan menghitung biaya saat bahan baku sudah masuk ke dalam proses pengolahan untuk dijadikan barang siap pakai atau setengah jadi. Lantas, bagaimana cara menghitungnya? Simak artikel berikut!

Apa Itu Biaya Produksi Per Unit?

Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit
sc: Forbes

Secara umum, biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan saat proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan yang siap dipasarkan. Biasanya, perhitungan biaya produksi dilakukan dari awal pengolahan hingga barang tersebut jadi atau bahan setengah jadi.

Sementara biaya produksi per unit adalah harga yang dikeluarkan untuk mengolah satu unit produk tertentu mulai dari produksi, menyimpan, dan memasarkannya. Saat perhitungan biaya per unit, Anda akan melihat beberapa biaya lain yang terlibat dalam proses produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Selain itu biaya produksi juga sering disebut juga sebagai harga pokok penjualan atau HPP. dimana perusahaan akan selalu pencatatannya di laporan keuangan untuk perencanaan bisnis kedepannya. 

Baca juga: Panduan Lengkap Cara Mendapatkan Surat Izin Usaha

Manfaat Menghitung Biaya Produksi Per Unit

Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit
sc: Business

Menghitung biaya produksi per unit memiliki berbagai manfaat penting bagi bisnis. Dengan memahami biaya ini, perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif, memastikan keuntungan, dan menilai kesehatan finansial. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak di bawah ini!

1. Menentukan Harga Jual

Manfaat yang pertama adalah untuk menentukan harga jual produk. Dengan menghitung biaya produksi Anda tidak hanya menetapkan harga dari harga pasaran saja, akan tetapi Anda juga melibatkan modal dan keuntungan yang ingin Anda peroleh. Sebagai contoh, jika biaya produksi per unit adalah Rp250.000,00 dan harga pasar Rp275.000,00, Anda bisa menetapkan harga jual Rp280.000,00 untuk memastikan keuntungan.

2. Mengetahui Keuntungan Bisnis

Menghitung biaya produksi juga berguna bagi Anda yang ingin tahu mengenai keuntungan bisnis. Sebagai contoh, jika harga jual adalah Rp280.000,00 dan biaya produksi per unit Rp250.000,00 Maka Anda mendapatkan keuntungan Rp30.000,00 per unit. Selain itu, Anda juga dapat memperkirakan pendapatan per kuartal atau per tahun.

3. Menilai Kesehatan Finansial

Selanjutnya adalah untuk menilai kesehatan finansial perusahaan. Jika keuntungan melebihi biaya produksi, perusahaan dianggap sehat. Meskipun keuntungan bukanlah satu-satunya faktor, profit yang melebihi biaya dapat diartikan bahwa bisnis yang Anda jalankan menunjukkan kondisi yang baik.

4. Sebagai Pengambilan Keputusan 

Mengetahui biaya produksi per unit juga dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan bisnis. Jika penjualan menurun dan harga jual tidak lagi relevan, informasi ini bisa Anda gunakan untuk meningkatkan bisnis Anda dengan menyesuaikan strategi yang cocok. Dengan begitu, bisnis yang Anda jalankan tidak akan mengalami kerugian. 

Baca juga: Apa Itu E-flyer dan Manfaatnya untuk Mengembangkan Bisnis

Cara Menghitung Biaya Produksi Per Unit

Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit
sc: US Chamber

Setelah memahami pengertian biaya produksi per unit dan manfaatnya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan saat menghitung biaya produksi per unit. Bagaimana caranya? Ikuti terus artikel berikut!

1. Identifikasi Biaya yang Dikeluarkan

cara menghitung biaya produksi per unit yang pertama adalah dengan mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan. Adapun biaya yang diperlukan untuk menghitung biaya per unit adalah biaya tetap dan biaya variabel. 

Biaya tetap adalah biaya yang memiliki harga sama atau tetap sepanjang waktu dan tidak tergantung pada produksi unit Anda. Adapun beberapa contoh biaya tetap adalah sebagai berikut:  

  • Depresiasi.
  • Amortisasi.
  • Biaya sewa (tempat atau mesin).
  • Beban bunga.
  • Gaji.
  • Pajak properti.
  • Biaya utilitas (listrik, gas, telepon, internet).

Sementara itu biaya variabel adalah biaya yang bisa berubah sewaktu-waktu. Biasanya biaya variabel bisa berubah setiap hari, bulan, triwulan, hingga tahun. Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel lebih bergantung pada jumlah unit yang diproduksi. Berikut beberapa contoh biaya variabel:

  • Bahan baku.
  • Bahan kemasan.
  • Biaya tenaga kerja langsung.
  • Biaya pengiriman.
  • Perlengkapan produksi.
  • Biaya transaksi kartu kredit.

2. Tentukan Unit yang Diproduksi

Selanjutnya adalah dengan menentukan jumlah unit yang akan Anda produksi. Saat menentukan unit yang akan diproduksi, Anda bisa menentukannya dalam waktu tertentu seperti setiap bulan, kuartal atau periode tertentu. Selain itu, pengukuran unit juga harus konsisten dengan variabel lain seperti biaya tetap dan biaya variabel. jadi jika Anda menentukan unit setiap bulan, maka biaya tetap dan variabel Anda juga harus setiap bulan.

3. Hitung Menggunakan Rumus

Terakhir, Anda bisa mulai menghitung biaya per unit. Untuk menemukan biaya produksi per unit, Anda bisa menjumlahkan semua biaya yang dibutuhkan baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Setelah menemukan totalnya, bagikan jumlah tersebut dengan jumlah unit yang telah Anda tentukan. Adapun rumus jelasnya untuk menghitung biaya produksi per unit adalah sebagai berikut: 

Biaya Per Unit = (Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel) / Total Unit yang Diproduksi

Baca juga: 7 Aplikasi untuk UMKM yang Wajib Dipakai oleh Pelaku Usaha

Contoh Perhitungan Biaya Per Unit

Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit
sc: Complete Controller

Agar lebih memahami cara menghitung biaya per unit, berikut ini adalah contoh yang bisa Anda pahami untuk memulai perhitungan. Terdapat sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual skuter listrik kepada pelanggan.

Untuk memproduksi 200 skuter listrik dalam sebulan, perusahaan tersebut harus menyewa seorang desainer seharga Rp450.000 untuk merancang tampilan setiap skuter mulai dari pemilihan warna hingga desain sekuter. Selain itu, perusahaan tersebut juga memiliki biaya produksi sebesar Rp2.500.000 untuk membuat skuter.

Dalam contoh di atas, biaya variabel total adalah Rp450.000 + Rp2.500.000 = Rp2.950.000.

Tidak hanya itu, perusahaan juga memiliki biaya tetap seperti sewa bulanan Rp800.000 untuk ruang kantor dan asuransi bisnis bulanan sebesar Rp150.000 dengan total biaya tetap adalah Rp950.000.

Melalui informasi di atas, Anda dapat mengetahui jumlah total pengeluaran perusahaan adalah Rp2.950.000 + Rp950.000 = Rp3.900.000. Dari jumlah tersebut, barulah Anda bisa membaginya dengan 200 skuter yang Anda produksi.

Dengan demikian, biaya per unit atau biaya per skuter adalah Rp3.900.000 : 200 skuter = Rp19.500. 

Baca juga: Cara Analisis Kompetitor Agar Lebih Unggul, Pebisnis Wajib Tahu

Penutup

Demikian pembahasan mengenai cara menghitung biaya produksi per unit yang wajib Anda tahu sebagai pelaku bisnis. Dengan mengikuti beberapa cara di atas, bisnis Anda dapat dipastikan akan memiliki kontrol yang lebih baik atas biaya dan keuntungan. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan aplikasi bisnis online dari Doran Dev agar proses bisnis Anda terasa lebih efektif dan efisien. Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi CS kami di sini.