DoranDev – Proses rekrutmen merupakan tahapan dalam mencari individu yang tepat guna mengisi posisi tertentu di perusahaan atau organisasi. Agar menemukan kandidat yang tepat, diperlukan metrik tertentu dalam mengukurnya. Metrik rekrutmen menjadi kunci utama dalam mengevaluasi kinerja dari proses rekrutmen. Oleh karena itu, penting untuk memahami pengertian metrik rekrutmen beserta jenis-jenisnya. Simak penjelasan berikut!
Pengertian Recruitment Metrics atau Metrik Rekrutmen
Saat ini, istilah recruitment metrics atau metrik rekrutmen sering dibahas oleh profesional HR dan business leaders. Namun, apa sebenarnya pengertian dari metrik pada proses rekrutmen? Metrik rekrutmen merupakan pengukuran yang digunakan untuk memantau kesuksesan saat proses seleksi. Metrik ini membantu mengevaluasi apakah perusahaan merekrut kandidat yang tepat.
Jenis Recruitment Metrics dan Cara Menggunakannya
Recruitment metrics terbagi ke dalam beberapa jenis dan jumlahnya cukup banyak. Mungkin Anda cukup kesulitan dalam menentukan metrik yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau organisasi. Berikut beberapa jenis dari recruitment metrics beserta kegunaannya.
1. Sumber Rekrutmen
Sumber rekrutmen menjadi elemen penting dalam memberikan informasi mengenai asal kandidat. Sumber rekrutmen terbagi menjadi dua kategori, yaitu internal dan eksternal. Contoh kandidat sumber internal, yaitu yang berasal karena dipromosikan, transfer, atau mendapatkan rekomendasi. Sedangkan sumber eksternal, merujuk kepada kandidat yang berasal dari job boards maupun hiring platform lainnya.
2. Waktu Pemenuhan (Time to Fill)
Time to fill adalah waktu yang dibutuhkan dalam menemukan dan merekrut kandidat baru untuk mengisi jabatan kosong. Waktu tersebut diukur dari saat lowongan kerja disetujui hingga kandidat menerima tawaran kerja.
Anda akan mengetahui informasi jika proses rekrutmen membutuhkan waktu lama di beberapa tahapan. Hal ini membantu agar lebih mudah dalam mengidentifikasi hambatan yang terjadi untuk dijadikan bahan evaluasi. Sehingga, proses rekrutmen berjalan efektif dan efisien.
3. Waktu Perekrutan
Waktu perekrutan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan karyawan baru. Waktu ini diukur mulai dari kandidat melamar hingga saat menerima tawaran kerja. Jika ingin menghemat biaya perusahaan, Anda bisa membuat jangka waktu perekrutan yang lebih singkat. Metrik ini memungkinkan Anda merekrut kandidat yang lebih baik dan mencegah kandidat terbaik direbut oleh perusahaan lain yang waktu perekrutannya cepat.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Tips Persiapan Sebelum Melamar Pekerjaan!
4. Pelamar per Posisi
Pelamar per posisi adalah metrik rekrutmen untuk mengevaluasi upaya recruitment marketing Anda. Metrik ini memberi tahu seberapa sukses sourcing kandidat yang Anda lakukan, bagaimana mengiklankan lowongan dengan benar, seberapa menarik citra perusahaan Anda, dan banyak informasi penting lainnya.
5. Kualitas Perekrutan
Kualitas perekrutan menjadi metrik dalam mengukur keberhasilan proses perekrutan. Kualitas perekrutan diukur berdasarkan penilaian kinerja karyawan di tahun pertama. Karyawan dengan kinerja tinggi menunjukkan bahwa proses perekrutan telah berhasil. Sedangkan, karyawan dengan penilaian kinerja rendah menunjukkan bahwa proses perekrutan tersebut gagal.
6. Biaya per Rekrut
Dalam proses merekrut kandidat, butuh biaya yang harus dikeluarkan. Metrik ini diukur berdasarkan total biaya rekrutmen (eksternal dan internal) dibagi dengan total kandidat yang direkrut. Sehingga, rekruter dapat menentukan biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk mempekerjakan karyawan baru. Perkiraan biaya ini juga dapat digunakan sebagai tolok ukur biaya rekrutmen di kemudian hari.
Baca Juga: 15 Panduan & Cara Membuat Business Plan yang Benar
7. Biaya Pemasaran Rekrutmen
Anda dapat menghitung efisiensi biaya dari berbagai iklan lowongan kerja di setiap saluran pemasaran rekrutmen. Hitung biaya yang dikeluarkan untuk iklan dan berapa banyak jumlah kandidat yang melamar lewat saluran pemasaran tersebut. Anda bisa menilai, saluran rekrutmen mana yang jauh lebih efektif untuk pemasangan iklan lowongan kerja.
8. Pengalaman Kandidat
Pengalaman kandidat menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Pengalaman ini diukur melalui survei pengalaman kandidat menggunakan Net Promoter Score (NPS). Metrik juga membantu mengidentifikasi variabel pengalaman yang dapat ditingkatkan. Anda dapat mengukur melalui berbagai tahap proses rekrutmen yang berjalan.
9. Tingkat Penerimaan Tawaran
Recruitment metrics berikut bekerja dengan membandingkan jumlah kandidat yang berhasil menerima tawaran pekerjaan dengan jumlah kandidat yang mendapatkan tawaran. Jika hasilnya rendah, maka terdapat potensi masalah pada kompensasi Anda.
Hal ini perlu didiskusikan sejak awal proses rekrutmen untuk meminimalkan penolakan tawaran pekerjaan. Misalnya, dengan mencantumkan gaji pada iklan lowongan pekerjaan atau meminta ekspektasi gaji pada kandidat.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Outfit Melamar Kerja yang Harus Diperhatikan
10. Kepuasan Kandidat Terhadap Pekerjaan
Metrik rekrutmen satu ini menjadi cara yang baik untuk mengetahui ekspektasi kandidat terhadap pekerjaan selama proses rekrutmen. Tingkat kepuasan yang rendah mengindikasikan bahwa ekspektasi kandidat tidak sesuai dengan kenyataan atau deskripsi pekerjaan.
Cara mengatasinya, perusahaan bisa menyediakan gambaran pekerjaan yang realistis terhadap kandidat potensial. Gambaran tersebut mencakup aspek positif maupun negatif dari pekerjaan tersebut. Sehingga, kandidat juga memiliki pandangan yang realistis.
Penutup
Itulah pengertian dan beberapa jenis dari metrik rekrutmen yang bisa digunakan untuk kebutuhan perusahaan dalam mencari kandidat paling sesuai. Agar bisnis Anda semakin maju, bisa dengan membuat website atau aplikasi perusahaan di DoranDev. Anda juga bisa menggunakan absensi online gratis untuk memantau kinerja karyawan agar lebih maksimal. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami via WhatsApp. Temukan berbagai produk DoranDev lainnya untuk kemudahan bisnis Anda!