DoranDev – Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan menjadi kunci utama dalam memahami kinerja sebuah perusahaan. Di dalam laporan ini, tertera berbagai informasi penting yang tak hanya bermanfaat bagi internal perusahaan tetapi juga bagi pihak eksternal, seperti investor, kreditor, dan analis keuangan. Jika ingin mengetahuinya, berikut cara membaca laporan keuangan perusahaan dengan benar.
Hal yang Tertera di Laporan Keuangan
Di dalam laporan keuangan tertera berbagai data penting, mulai dari neraca keuangan yang mencerminkan modal, kekayaan, utang perusahaan, serta laporan laba rugi yang menunjukkan pendapatan dan beban perusahaan. Data tersebut penting untuk diketahui oleh investor, kreditor, dan analis keuangan untuk menuntun dalam mengambil keputusan investasi yang menguntungkan. Dengan melakukan analisis yang tepat, perusahaan bisa berkembang lebih baik.
7 Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan
Jika perusahaan ingin melakukan investasi, penting bagi mereka untuk memahami dengan detail kondisi keuangan dari perusahaan yang menjadi target investasi. Artinya, proses evaluasi harus dilakukan secara cermat dan teliti, terutama melalui analisis laporan keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan finansial perusahaan di masa sekarang atau mendatang. Berikut cara membaca laporan keuangan perusahaan dengan benar.
1. Ketahui Penghasilan Bersih Perusahaan
Penghasilan bersih menunjukkan kesehatan keuangan dan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan. Bagi para investor, penghasilan bersih menjadi indikator penting untuk menilai potensi dan kelayakan investasi.
Perusahaan yang mencatatkan penghasilan bersih dengan nominal menjanjikan dan menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil akan membuka peluang investasi yang menarik. Anda perlu mewaspadai perusahaan dengan pendapatan rendah.
Baca Juga: Cara Mencari Laporan Keuangan IDX dengan Mudah Anti Ribet
2. Return On Equity (ROE) di Level 15%
ROE menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan laba bersih. Umumnya, nilai ROE yang ideal minimal berada di angka 15% per tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap Rp1.000 modal yang diinvestasikan, perusahaan diharapkan menghasilkan laba bersih minimal Rp150 dalam setahun. Namun, perlu diingat bahwa Anda perlu mempertimbangkan faktor lain dalam berinvestasi.
3. Memantau Laporan Arus Kas
Informasi tentang arus kas atau cash flow memberikan gambaran jelas tentang kesehatan dan performa sebuah perusahaan. Melalui arus kas, Anda dapat memahami kondisi keuangan perusahaan saat ini dan masa mendatang. Arus kas positif menandakan perusahaan dalam kondisi keuangan yang sehat dan stabil, serta memiliki potensi untuk terus bertumbuh. Sementara arus kas yang negatif, menunjukkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
4. Membayar Dividen 30-40% dari Laba Bersih
Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Cara membaca laporan keuangan perusahaan yang benar yaitu dengan memastikan dividen berada di angka 30-40%. Dividen yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk dibagikan kepada investor. Sementara dividen di atas 70-80% juga menunjukkan perusahaan tidak memiliki banyak peluang untuk bertumbuh.
Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan: Pengertian dan Jenis-Jenisnya
5. Mengetahui Jumlah Utang Perusahaan
Selain penghasilan perusahaan, Anda juga perlu mengetahui utang yang dimiliki oleh perusahaan jika ingin berinvestasi. Semakin besar utang yang dimiliki, maka akan semakin kecil laba yang tersedia untuk dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen. Jika ingin mengetahui proporsi yang pas, Anda dapat membandingkan utang perusahaan tersebut dengan rata-rata utang perusahaan di industri yang berkaitan.
6. Beban Pajak Sebesar 25% dari Laba Usaha
Perusahaan yang ideal untuk dibeli adalah yang memiliki beban yang tidak terlalu besar. Salah satu contohnya yaitu perusahaan yang tidak memiliki beban bunga utang. Idealnya, beban pajak perusahaan mencapai 25% dari laba usaha sebelum pajak.
Anda perlu waspada terhadap perusahaan yang memiliki beban pajak di bawah 25%. Angka tersebut bisa mengindikasikan bahwa perusahaan memanipulasi laporan keuangannya dan mencatat laba yang tidak riil.
7. Memastikan Adanya Investasi Pribadi dari Pemilik Perusahaan
Mengetahui apakah pemilik mempunyai saham di perusahaannya dapat menunjukkan beberapa hal penting. Salah satunya menciptakan rasa aman dan optimisme bagi investor. Pemilik yang memiliki saham di perusahaannya akan terdorong untuk bekerja keras dan melakukan segala upaya agar perusahaan berkembang dan menghasilkan keuntungan. Hal tersebut juga bisa meminimalisir risiko konflik yang merugikan perusahaan.
Baca Juga: Mengenal Jebusiness: Aplikasi Bisnis Online Terbaik untuk Scale Up Bisnis Anda!
Penutup
Sebelum berinvestasi, pastikan Anda mengetahui cara membaca laporan keuangan perusahaan yang telah dijelaskan sebelumnya. Memahami beberapa hal tersebut dapat membantu untuk memutuskan kebijakan yang tepat dalam memperoleh keuntungan. Jika Anda butuh bantuan profesional untuk mengelola bisnis, dapat menggunakan aplikasi bisnis online dari DoranDev. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan kunjungi website DoranDev!