DoranDev – Seperti yang kita ketahui sebelumnya, sabbatical leave mungkin belum banyak diketahui oleh sebagian orang. Namun, jika Anda sudah memahami tentang cuti panjang, maka seperti itulah konsepnya. Lantas, apa saja tips merencanakan sabbatical leave yang dapat diambil kedepan?
Sabbatical leave pasti akan membuat sedikit pekerjaan Anda menumpuk. Sebab, ketika Anda mengambil waktu cuti, maka Anda meninggalkan pekerjaan. Namun, hal itu dapat diatasi dengan merencanakannya secara tepat. Simak artikel di bawah ini untuk mengetahui penjelasannya!
Apa Itu Sabbatical Leave?
Sebelumnya, dijelaskan juga mengenai pengertian sabbatical leave. Untuk dapat mengingatnya kembali, sabbatical leave adalah cuti yang diambil oleh karyawan, meskipun mereka tetap mendapat gaji selama cuti. Biasanya digunakan untuk urusan yang sifatnya mendesak dan lainnya.
Pemberian sabbatical leave awalnya hanya diberikan kepada akademisi seperti seorang profesor atau dosen di universitas yang ingin melanjutkan pendidikannya, namun seiring perkembangan zaman, sabbatical leave juga bisa diambil oleh para karyawan di perusahaan.
Jenis cuti ini berupa istirahat penuh oleh karyawan dan tidak berkewajiban untuk mengurus pekerjaannya, namun tetap mendapat gaji. Biasanya perusahaan memberikan sabbatical leave kepada mereka/karyawan yang sudah mengabdi pada perusahaan atau bekerja minimal dua tahun.
Baca Juga: Ini Penjelasan Lengkap Mengenai Tunjangan Karyawan
Mengapa Harus Mengambil Sabbatical Leave?
Mengambil sabbatical leave juga membawa keuntungan bagi Anda yang berprofesi sebagai karyawan di kantor. Melalui cuti panjang ini, Anda dapat sedikit mengurangi rasa jenuh dan stress Anda dari setiap pekerjaan dan tuntutan yang ada. Serta dapat melakukan hal lain di luar pekerjaan.
Sehingga, ketika masa sabbatical leave Anda sudah selesai, Anda dapat menjadi produktif kembali di dalam pekerjaan. Bahkan lebih produktif dari sebelumnya. Sebab pikiran Anda sudah segar kembali dan dapat menyelesaikan setiap tugas dan tanggung jawab yang masih belum tuntas.
Baca Juga: Apa itu Sabbatical Leave? Ini Penjelasan dan Manfaatnya!
Tips Merencanakan Sabbatical Leave
Setelah mengingat kembali pengertian sabbatical leave. Berikut ini adalah tips merencanakan sabbatical leave:
1. Pikirkan Ulang Mengapa Anda Perlu Mengambilnya
Ketika Anda ingin mengambil sabbatical leave, Anda perlu memikirkan ulang alasan yang tepat sehingga perusahaan akan mengizinkan Anda untuk cuti panjang. Diskusikan juga kepada orang terdekat Anda apakah keputusan yang ingin Anda ambil tersebut sudah tepat atau belum. Termasuk dengan rekan satu tim agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik.
2. Pilih Tanggal Istirahat Anda
Kebanyakan dari Anda pasti akan mengatakan lebih cepat lebih baik untuk beristirahat. Akan tetapi, apakah Anda benar-benar sudah menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab Anda di kantor? Jika Anda belum yakin, sebaiknya Anda menyelesaikan tugas Anda terlebih dahulu baru setelah itu memilih tanggal. Tentunya dengan durasi yang ideal juga. Sebab tanpa durasi yang ideal, sama saja Anda meninggalkan tanggung jawab yang telah dipercayakan kantor kepada Anda.
Baca Juga: Apa Itu Remote Working? Ini Contoh dan Penjelasanya!
3. Tentukan Apa yang Ingin Anda Lakukan
Setelah Anda mengambil cuti panjang, dapat dikatakan juga bahwa Anda akan menganggur sementara waktu. Oleh sebab itu, sebelum mengambilnya, Anda juga harus memikirkan aktivitas apa yang ingin Anda lakukan . Misalnya seperti Anda ingin menempuh pendidikan lanjut, menjaga anak, melahirkan, atau traveling untuk beberapa waktu lamanya. Dengan demikian, maka Anda dapat dengan semangat untuk bekerja lebih giat sehingga ketika pekerjaan Anda sudah tuntas. Selain itu, Anda dapat mengambil sabbatical leave dengan tenang.
4. Meminta untuk Cuti Kerja
Setelah ketiga tips di atas sudah benar-benar Anda pikirkan, berikutnya adalah memberanikan diri untuk maju menghadap atasan di tempat kerja untuk meminta cuti kerja dan durasi sesuai kebutuhan. Anda mungkin sudah membicarakan subjek di tempat kerja untuk mengetahui apakah memungkinkan mengambil cuti panjang. Diperlukan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan di perusahaan untuk mendapatkan jawaban akhir, jadi sebaiknya rencanakan jauh lebih awal.
5. Lakukan Rencana Anda
Terakhir, sebenarnya poin ini berkaitan dengan poin nomor tiga . Pada poin tersebut dijelaskan untuk menentukan dengan jelas apa yang ingin Anda lakukan setelah Anda mengambil cuti panjang.
Sehingga ketika Anda sudah merencanakannya dan berhasil mendapat izin untuk sabbatical leave, Anda hanya perlu menjalankan rencana awal Anda serta menyelesaikan masa cuti tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah Anda sepakati agar pekerjaan Anda tidak terbengkalai.
Baca Juga: 10 Ide Farewell Party yang Keren dan Berkesan
Penutup
Itulah penjelasan mengenai pengertian sabbatical leave, mengapa harus mengambil juga tips merencanakan sabbatical leave. Tidak ada yang salah untuk mengambil sabbatical leave. Jika Anda merasa perlu, maka ambilah sabbatical dan juga sesuaikan kebutuhan Anda. Semoga Bermanfaat!
Penulis: Filippo Aurel Kezia – (Petra Christian University)
Editor: Irfantoni Listiyawan