OKR vs KPI: Menentukan Pendekatan Terbaik untuk Kesuksesan Bisnis

DoranDev – Dalam dunia bisnis yang kompetitif, perusahaan perlu mengadopsi metode yang efektif untuk mengukur dan mencapai tujuan mereka. Dua metode yang sering digunakan adalah OKR (Objectives and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicators). Meskipun keduanya bertujuan untuk mengukur kinerja, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam pendekatan dan fokusnya. Karena itulah, mari simak perbedaan antara OKR vs KPI yang wajib Anda ketahui. 

Apa Itu OKR?

OKR adalah Objectives and Key Results atau metode pengelolaan kinerja yang fokus pada penetapan tujuan dan hasil kunci yang terkait. Tujuan (Objectives) adalah gambaran umum tentang apa yang ingin dicapai perusahaan, sementara hasil kunci (Key Results) adalah langkah-langkah konkret yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Metode ini dikenal karena mempromosikan visi jangka panjang dan memberikan fleksibilitas kepada tim untuk mencapai tujuan dengan cara terbaik yang mereka pilih.

Kelebihan OKR:

  • Fleksibilitas: Tim memiliki kebebasan untuk menentukan cara terbaik mencapai tujuan.
  • Pencapaian Tujuan: Fokus pada hasil kunci mendorong pencapaian tujuan secara efektif.
  • Visi Bersama: Mendorong visi bersama dalam organisasi.

Apa Itu KPI?

KPI (Key Performance Indicators) adalah metode pengukuran kinerja yang lebih spesifik. Ini menggunakan indikator kunci untuk mengukur sejauh mana suatu organisasi atau individu mencapai tujuan mereka. KPI dapat mencakup berbagai area seperti keuangan, penjualan, dan layanan pelanggan. Pendekatannya lebih terfokus pada pengukuran hasil yang langsung terkait dengan kesuksesan organisasi. Di Indonesia sendiri, kebanyakan perusahaan menggunakan KPI untuk basis pengukuran kinerja karyawannya. 

Kelebihan KPI:

  • Ketepatan Pengukuran: Memberikan pengukuran yang spesifik dan terukur terhadap tujuan.
  • Fokus pada Hasil: Memastikan fokus pada hasil yang dapat diukur.
  • Penilaian Kinerja Individu: Memungkinkan penilaian kinerja individu dengan jelas.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Assessment, Fungsi, dan Tujuannya! 

Perbandingan Singkat OKR vs KPI

Berikut adalah perbandingan singkat dari kedua metode pengukuran kinerja yang wajib Anda ketahui. Selengkapnya di bawah ini:

1. Fokus dan Lingkup Penggunaan

  • OKR cenderung lebih fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang dan memberikan fleksibilitas untuk mencapainya.
  • KPI lebih terkait dengan pengukuran kinerja sehari-hari dan hasil yang dapat diukur secara spesifik.

2. Fleksibilitas dan Kaku

  • OKR menawarkan fleksibilitas yang tinggi, memungkinkan tim untuk menentukan cara terbaik untuk mencapai tujuan. Sehingga OKR bisa didiskusikan dengan tim kerja dengan membuat target yang harus dicapai per periode tertentu. 
  • KPI cenderung lebih kaku dalam mengukur kinerja dengan indikator yang telah ditetapkan. Biasanya KPI terdiri dari Analytic Report, Operational reprt, dan Strategic Report. 

3. Skala Penggunaan

  • OKR umumnya lebih populer di perusahaan teknologi dan start-up yang mengejar inovasi dan pertumbuhan cepat.
  • KPI digunakan di berbagai industri dan sering kali merupakan elemen inti dalam sistem manajemen kinerja.

Perbandingan Berdasarkan Tujuan

KPI (Key Performance Indicators) dan OKR (Objectives and Key Results) memiliki pendekatan yang berbeda dalam pembuatan tujuan bisnis. Berdasarkan artikel Indeed, KPI sering kali dibuat dengan metode SMARTER, yang melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Spesifik: KPI dirancang dengan perencanaan yang mendetail, seperti meningkatkan kepuasan pelanggan sebanyak 10% di kuartal ke-3.
  • Terukur: KPI harus dapat diukur, misalnya dengan target penjualan 10% atau mencapai Rp. 50.000.000 di kuartal 1.
  • Achievable / Dapat Dicapai: Target KPI harus menantang namun masuk akal untuk memberikan semangat dan ambisi kepada karyawan.
  • Relevan: KPI harus selaras dengan tujuan tim, seperti sesuai dengan objektif pemasaran jika berada di tim pemasaran.
  • Terpaku Waktu: Target KPI harus memiliki batas waktu, bisa per kuartal, setengah tahun, atau satu tahun.
  • Evaluasi: Karyawan perlu menilai apakah target dan objektif KPI tercapai sesuai persentase yang ditetapkan.
  • Re-adjust / Penyesuaian Kembali: Evaluasi KPI terdahulu dapat mengarah pada penambahan atau penyesuaian target KPI baru yang relevan.

KPI berfungsi sebagai alat untuk melihat perkembangan capaian sebelumnya, dan jika target belum tercapai, karyawan dapat meningkatkan nilai KPI serta melakukan evaluasi bersama tim manajemen.

Sementara itu, OKR cenderung dibuat secara kualitatif dan sederhana, dengan memperhatikan aspek berikut:

  • Focus: Menetapkan target dan objektif sesuai dengan hal-hal yang perlu dikembangkan.
  • Alignment: Memastikan bahwa OKR sesuai dan selaras dengan objektif keseluruhan tim dan perusahaan.
  • Transparency: Memastikan bahwa OKR sesuai dengan visi dan tujuan yang sama, memberikan dampak pada pencapaian goals karena semua karyawan memiliki pemahaman yang seragam.

Dengan pendekatan ini, KPI memberikan fokus pada pengukuran angka dan hasil terukur, sementara OKR lebih berorientasi pada deskripsi kualitatif dari tujuan yang ingin dicapai.

Baca juga: Apa Itu Digital Signature dan Manfaatnya untuk Dunia Bisnis

Cara Membuat OKR dan KPI 

OKR vs KPI
sc: weekdone.com

Berikut adalah panduan singkat untuk menetapkan OKR (Objectives and Key Results) dan KPI (Key Performance Indicators) dalam perusahaan:

1. Menetapkan Tujuan yang Jelas

  • Identifikasi tujuan perusahaan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
  • Mulailah dengan merumuskan tujuan tingkat tinggi yang mencerminkan aspirasi dan arah strategis perusahaan.
  • Pastikan tujuan dapat diukur dan berdampak positif terhadap pertumbuhan atau kinerja perusahaan.
  • Deskripsikan tujuan secara rinci dan hindari bahasa yang terlalu umum.
  • Pastikan setiap orang dapat dengan mudah memahami dan mengukurnya.
  • Contoh: Meningkatkan pangsa pasar produk X sebesar 15% dalam enam bulan.

2. Membuat OKR Berdasarkan Tujuan

  • Tetapkan objektif utama (O) yang mendukung tujuan perusahaan.
  • Rinci hasil kunci (KR) yang terukur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan.
  • Contoh:
    • O: Meningkatkan penjualan produk X.
    • KR: Capai pertumbuhan penjualan bulanan sebesar 10%.

3. Identifikasi KPI yang Relevan

  • Tentukan KPI yang berkaitan dengan tujuan dan OKR yang telah ditetapkan.
  • Pastikan KPI dapat diukur dan memberikan wawasan yang berharga.
  • Tinjau aspek bisnis, termasuk pemasaran, penjualan, keuangan, dan operasional.
  • Fokus pada area kritis untuk mendukung tujuan.
  • Contoh: KPI penjualan, pangsa pasar, dan kepuasan pelanggan.

4. Gunakan Metode Pengukuran yang Tepat

  • Pilih metode pengukuran yang sesuai dengan tujuan dan KPI yang ditetapkan.
  • Manfaatkan alat dan sistem untuk melacak dan menganalisis data.
  • Gunakan teknologi dan sistem pengukuran untuk memudahkan pengumpulan data.
  • Manfaatkan sistem otomatisasi untuk pemantauan real-time.
  • Sediakan definisi jelas dan parameter terukur untuk setiap KPI.
  • Tetapkan target kinerja yang realistis dan ambisius.

5. Libatkan Tim dan Komunikasikan dengan Jelas

  • Involvkan tim dalam proses penetapan OKR dan KPI.
  • Komunikasikan tujuan, OKR, dan KPI secara terbuka untuk menciptakan pemahaman dan motivasi.

6. Evaluasi dan Sesuaikan Secara Berkala

  • Lakukan evaluasi reguler terhadap kemajuan OKR dan KPI.
  • Lakukan pemantauan berkala terhadap setiap KPI.
  • Evaluasi kinerja, identifikasi tren, dan peluang perbaikan.
  • Sesuaikan strategi jika diperlukan berdasarkan hasil evaluasi.

Cara di atas memberikan panduan yang umumnya dianggap efektif dalam menetapkan Objectives and Key Results (OKR) serta Key Performance Indicators (KPI). Namun, setiap perusahaan memiliki keunikan dan konteksnya sendiri, sehingga penyesuaian mungkin diperlukan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik.

Penting untuk diingat bahwa fleksibilitas dan adaptabilitas dalam mengimplementasikan metode ini sangat penting. Perusahaan perlu terus memantau dan mengevaluasi efektivitasnya, serta siap untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan. Selain itu, melibatkan stakeholder dan tim yang terlibat dalam proses penetapan OKR dan KPI juga menjadi faktor kunci untuk memastikan pemahaman yang mendalam dan dukungan yang kuat terhadap tujuan yang ditetapkan.

Baca juga: Apa Itu Reimburse? Kenali Jenis Hingga Cara Pengajuannya!

Penutup 

Untuk lebih mudah dalam melakukan evaluasi hingga mengukur nilai KPI yang telah dibuat, kini Anda bsia menggunakan Doran Audit yang dapat membantu perusahaan Anda untuk melakukan proses audit perseorangan ataupun berkelompok dengan menggunakan aspek penilaian yang terarah, juga terukur secara sistematis dan tersertifikasi. Hubungi CS kami melalui WhatsApp untuk penggunaan program Doran Audit.